Trustless dan Suspicious: Wajah Curiga Mengawal Kekuasaan Sala-Waloi
Kecurigaan sebagai modal etis dalam menghadapi kekuasaan yang Sala-Waloi/carut-marut. Dalam konteks pemerintahan yang mengalami disorientasi moral dan institusional; dalam istilah lokal disebut sala-waloi. Di sini, rakyat tidak hanya dituntut untuk bersikap tidak percaya ( trustless ), tetapi juga dituntut mengembangkan sikap curiga ( suspicious ) terhadap kekuasaan. Ketika kepercayaan publik dikhianati secara sistematis, ketidakpercayaan menjadi bentuk pertahanan diri kolektif. Namun, ketidakpercayaan saja tidak cukup. Ia harus disertai dengan kesadaran kritis yang aktif mencurigai motif di balik setiap kebijakan dan tindakan kekuasaan. Sikap tidak percaya dan curiga bukanlah bentuk permusuhan, melainkan ekspresi dari cinta yang dikhianati. Rakyat mencurigai bukan karena benci, tetapi karena pernah percaya. Konteks ini, trustless dan suspicious menjadi bentuk pengawasan non-legalitas yang justru lebih efektif dalam membentuk opini publik dan menekan kekuasaan agar kembali pada jalur...