Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Kami Yang Berduka: Selamat Jalan Doktor H. Hilman Muharram

Gambar
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kematian tidak bisa ditunda, ajal akan datang menjemput, tiba waktu yang ditentukan, ruh akan terbang menuju pemiliknya. Malaikat pencabut nyawa akan menuntaskan pekerjaannya.  Dialah yang memisahkan kebahagiaan di dunia, Dialah yang memisahkan antara suami dengan istrinya, Dialah yang memisahkan antara anak dengan orang tuanya, dan Dialah yang memisahkan handai tauland, sahabat dan qarib. Manusia dipertemukan dengan tiupan ruh, dan manusia juga diakhiri dengan pencabutan ruh. Doktor Hilman adalah orang baik, Doktor Hilman adalah orang baik, Doktor Hilman adalah orang baik. Tepatnya tanggal 3 September 2018 adalah hari pertama kita bertemu di Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Langkah yang kita ayun dan rencana yang kita susun adalah upaya sungguh-sungguh sang penuntut ilmu. Jalan yang seharusnya kita tempuh masih panjang, tugas-tugasnya para pembelajar belum tuntas kita kerjakan, harapan menata

Manajemen Ketuhanan: Manusia dan Strategi Perencanaan

Gambar
يُدَبِّرُ الۡاَمۡرَ مِنَ السَّمَآءِ اِلَى الۡاَرۡضِ ثُمَّ يَعۡرُجُ اِلَيۡهِ فِىۡ يَوۡمٍ كَانَ مِقۡدَارُهٗۤ اَلۡفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوۡنَ Artinya, “Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. Q. S. As-Sajdah/032: 5. Tuhan adalah Sang Pengatur dan pemilik management. Di Dunia ini tidak ada yang kebetulan. Manusia hanya mengikuti renncana yang ditentukan oleh sang pemiliki mmanagemen kehidupan. Alam dengan segala potensinya telah diatur oleh sang Maha Khaliq secara berkesinambungan.  Tuhan dalam membuat sebuah perencanaan dalam penciptaannya ada yang semula ada, dan ada yang direncanakan ada. Yang semula kemampuan dasarnya murni milik Tuhan, namun yang direncanakan ada juga terlibat peran makhluk yang lain di dalamnya. Tuhan menciptakan Nabi Adam as., bersama makhluk ciptaannya yang lain. Keterlibatan unsur yang lain dalam penciptaan bukan berarti Tuhan tidak

Antara Sabar dan Puasa, Pekerjaan Rohani Mendidik Jiwa

Gambar
اَمۡ حَسِبۡتُمۡ اَنۡ تَدۡخُلُوا الۡجَـنَّةَ وَلَمَّا يَعۡلَمِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ جَاهَدُوۡا مِنۡكُمۡ وَيَعۡلَمَ الصّٰبِرِيۡنَ Artinya, “ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar ”. Q. S. Ali-‘Imran/003: 142. Menurut Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution, sebagaimana kita ketahui bahwa puasa ini sebenarnya adalah pekerjaan rohani, walaupun mengikutsertakan anggota badan kita. Tapi sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits Rasulullah, kalau puasanya hanya sekedar bersifat fisik tanpa menyadari bahwa ini adalah pekerjaan rohani, maka dia hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Sabar juga merupakan kondisi rohani. Oleh karena itu maka erat hubungan antara puasa Ramadan dengan membangun kesabaran pada diri kita. Fakta menunjukkan bahwa orang-orang yang sukses, yang memiliki reputasi, dicatat dalam sejarah, bahkan menjadi contoh bagi orang banyak, salah satu yang dia lakukan

PANDANGAN MATA MENIPU CINTA MANUSIA

Gambar
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا Artinya, “ Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka) ” . Q. S. Maryam/019: 96. Kasih sayang adalah aktifitasnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Adanya sebab dengan amal shaleh yang mereka kerjakan, maka dengan itu Tuhan menanamkan rasa dalam hatinya. Wujud kasih sayang tidak hadir melalui pandangan mata, tapi ia terbentuk oleh karena aktifnya indra perasa lunak dalam jiwa. Iman semata tanpa bergerak untuk memahami, maka kasih mustahil akan ada. Amal shalehlah yang menyebabkan seseorang hidup dengan jiwa menyayangi. Artinya, kasih sayang merupakan upaya yang dibentuk karena amal kebaikan. Pada ayat yang lain, Tuhan menyebutkan, lembutnya hati seseorang dalam memahami sesamanya, disebabkan karena rahmat Tuhan tercurah dalam qalbunya. فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ