Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

MENCIPTAKAN SYURGA PADA KELUARGA YANG BARU

Gambar
Menikah adalah ibadah tertua dalam sejarah hidup manusia. Melalui akad, transaksi ibadah munakahat berlangsung. Semua itu sebagai tanda kemuliaan atas manusia itu sendiri. Transaksi akad tidak hanya terjadi dalam sistem ekonomi saja, melainkan juga berlangsung dalam hubungan kasih dua anak manusia yang telah menyepakati hidup bersama.  Akad di sini berfungsi sebagai pintu untuk saling menyatakan peran, fungsi, dan kesetiaan yang diikat dengan aturan keagamaan. Apapun agama yang dianut tradisi pernikahan akan tetap berlangsung selagi masih ada keyakinanan beragama dalam diri manusia. Bahasa yang lebih lugas, menggambarkan fungsi pernikahan adalah sebuah legalitas diri untuk dikuasai oleh orang lain, di sini adalah suami atau istri. Setelah akad pernikahan berlangsung, maka legalitas tersebut berlaku dalam bentuk apa pun. Seorang istri dibolehkan mengatur suaminya sesuai dengan kehendak dirinya, apalagi bagi suami sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh atas perempuan yang telah dinik

NALAR SEBAGAI ILMU DAN PROSES

Gambar
  Han Feizi, seorang pemikir politik Tiongkok kuno yang hidup sekitar 280-233 SM telah menyatakan bahwa "setiap generasi menghendaki pemecahan masalah yang sesuai dengan kebutuhan zamannya. Dari sini dapat kita menyimpulkan bahwa tradisi filsafat mesti dipahami ganda yakni sebagai proses dan sebagai ilmu. Wilayah proses ia berperan sebagai perjuangan nalar untuk menemukan sesuatu yang terus baru dari yang baru. Jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan kejelasan makna yang seterang-terangnya, serta pemahaman yang se dalam-dalamnya. Filsafat lebih dimaknai sebagai perjuangan akal ketimbang refleksi atau perenungan apalagi lamunan yang tidak jelas. Adapun filsafat sebagai ilmu bertujuan untuk menangkap dari pertanyaan mendasar yang berada di luar kemampuan metodis ilmu pengetahuan yang sistematis, kritis, dan mendasar. Pendek kata dipahami secara rasional dan bertanggung jawab.  Dalam hal ini; politik harus dipahami sebagai proses perjuangan, di mana nalar-nala