Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Hapus Pagelaran Seni/Konser sebagai Barometer Maksiat

Gambar
Sudah saatnya stigma pagelaran seni dan konser adalah ajang maksiat dihapus dalam ingatan masyarakat Aceh. Dunia sudah melampaui jalan yang sangat panjang dan begitu jauh. Konser yang identik dengan pagelaran musik juga menjadi perdebatan pemikiran seni dalam Islam. Beberapa ulama terkemuka juga pencinta musik dimasanya. Dan, ditambah lagi dengan hadirnya banyak genre musik akhir-akhir ini, termasuk genre musik yang bernuansa islami dan genre musik bernuansa etnik. Aceh dekade terakhir telah banyak melahirkan pelaku seni dalam beraneka performa. Dan seni budaya di Aceh telah masuk fase perubahan total, dari seni budaya ekpresi terbatas dan klasik kini memasuki era modern dan terbuka melalui media sosial. Kalimat-kalimat nasehat dan kalimat juang yang dulunya diucap dalam pagelaran seni debus, pegah haba, saman, seudati kini ditampilkan dalam berbagai jenis musik di Aceh. Bahkan, hikayat yang digunakan untuk membangkitkan semangat perang saat melawan penjajahan Belanda pun sudah dinya

Ungkapan Caleg Gagal Pernyataan Merendahkan

Gambar
  Calon legislatif adalah putra-putri terbaik. Satu hari -H pemilu, para pemberani menghadapi Pemilihan Umum 14 Februari 2024. Caleg merupakan orang-orang pemberani, dan juga putra-putri terbaik bangsa. Pada saat mereka (para caleg) memutuskan untuk mendaftarkan diri, para calon legislatif sudah siap untuk kalah, ada pun menang adalah bonus. Seseorang yang berani bertempur dalam dua kemungkinan; yakni kalah dan menang adalah para pemberani. Maka, siapa pun dan dari kelompok mana pun serta instansi mana pun tidaklah pantas merendahkan mereka dengan pernyataan “bagi caleg gagal apabila didapati gejala-gejala yang terkait dengan mental pasca pemilihan kami telah menyiapkan tempat penanganan”. Mengolok-ngolok keberadaan caleg yang tidak berhasil meraih suara terbanyak adalah bentuk kemunduran berpikir/mental. Seharusnya ini tidak boleh terjadi, mereka yang gagal memperoleh suara terbanyak bukan kalah, tetapi justru mendorong suara untuk perolehan suara terbanyak, mengingat kursi yang d

Beda Pilihan Capres Bersama dalam Pilihan Caleg

Gambar
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi sikap humanis. Inilah pengetahuan utama pada diri Nabi. Kecenderungan sikap pada Nabi Muhammad adalah Nabi sangat memahami manusia. Sehingga, apa pun perintah dari agama ini sisi kemanusiaan sangat diutamakan. Hatta perintah dalam beribadah sekalipun Islam tidak membebankan perkara atas manusia kecuali dibatas kemampuan manusia melakukannya. Dengan demikian, pilihan setiap orang pun harus dimengerti. Diktum yang sangat populer dalam Islam adalah “mudahkan urusan manusia dan jangan mempersulit”. Al-ulam u warasatul ambiya adalah sosok yang menaruh paham pada manusia. Keberadaan manusia yang begitu banyak dengan kepercayaan masing-masing tidak mungkin dipertemukan dalam satu agama dan Tuhan. Jika manusia tidak bertemu dalam konteks teologis maka kita akan bertemu dalam konteks sosiologis. Perbedaan di antara manusia di bumi juga bagian dari fitrah kemanusiaan. Termasuk perbedaan pandangan dalam politik. Prinsip politik kepemimpinan dalam