Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Tu Sop: Sebuah Pengantar Peradaban Politik

Gambar
Tu Sop ; m embangun peradaban umat menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Islam membangun p eradaban dari perbaikan di lingkup kecil hingga lingkup yang lebih besar . Diawali secara pribadi , keluarga, serta masyarakat.  Secara pribadi manusia wajib membentuk potensi diri sesuai dengan kerangka-kerangka syariat Islam, yang dibangun berdasarkan konsep iman. Kemudian melalui perangkat keluarga manusia mulai berekspansi membangun komunitas. Peran pribadi dan keluarga sangat penting dalam membangun peradaban di lingkup kecil, adapun di lingkup besar membangun peradaban keummatan. Peran pribadi dan keluarga menjadi ikatan pengikat dalam peradaban keummatan. Peradaban pribadi tidak dibangun atas dasar kekuatan dan kekuasaan, tetapi dibangun berdasarkan kesadaran. Berbeda dengan membangun peradaban keluarga diperlu kekuatan yang dibangun berdasarkan hubungan kedekatan dan emosional. Sementara membangun peradaban umat dibutuhkan kekuasaan. Secara alami sulit bagi manusia membangun relasi berd

Baik Sosial Belum Tentu Baik Secara Politik

Gambar
Ada pemimpin yang diciptakan dan ada pemimpin yang dibentuk/dikaderkan. Pemimpin yang diciptakan praktiknya sering menabrak norma, sebab tujuannya hanya satu; yakni ingin berkuasa. Pemimpin yang dikader bukan hanya berkeinginan memperoleh kekuasaan semata melainkan juga menerjemahkan kekuasaan tersebut dalam bentuk retribusi kekuasaan untuk membangun kesejahteraan umat manusia. Baik sosial bisa dibentuk sejak lahir, sementara baik secara politik dibentuk melalui kaderisasi kepemimpinan. Baik secara politik sangat ditentukan dari baik secara sosial. Di sini, kesalehan individu/spiritual sangat memengaruhi keshalehan sosial dan juga keshalehan politik. Dengan demikian, baik sosial perlu dilihat pada diri calon pemimpin sebagai langkah awal dalam menentukan calon pemimpin yang baik secara politik. Terkadang manusia bersandiwara dalam banyak hal. Disaat kepura-puraan dibungkus dengan satu tujuan inilah disebut dengan kemunafikan. Berjanji membangun jembatan di tempat yang tidak ada sun

Logika Politik: Beri Kabar Gembira Bukan Kabar Sedih apalagi Duka

Gambar
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Q. S. Al-An’am/006: 48. Logika politik pada prinsipnya adalah memberi kabar gembira. Prinsip utama kenabian adalah memberi kabar gembira bagi manusia. Dalam bahasa dalil disebut dengan basyiran wa nadhira . Artinya, berikan kabar gembira dan peringatan.  Memberi kabar gembira merupakan bentuk optimisme, sementara peringatan adalah upaya penyelamatan hak-hak rakyat. Kabar gembira dalam optimisme politik berupa harapan yang diberikan melalui konsep-konsep perencanaan positif yang disampaikan pada publik. Sedangkan peringatan berupa upaya pencegahan agar umat tidak terjerumus dalam kesalahan yang sama.  Pilkada bukan tempat di mana kandidat mengarang cerita tanpa kabar gembira bagi masyarakat, dan bukan juga tempat menyampaikan kebohongan tanpa pencegahan apa pun atas kekeliruan yang sedang terjadi. Pilkada adalah ajang memberi kabar gembira pada masyarakat. Maka, atas prinsip "bas