Fatimah Az-Zahra: Pewaris Keteladanan Kenabian dan Penyangga Peradaban

Salah satu nama surat dalam Alquran dinamai dengan an-Nisa'. Kata an-Nisa' bukan menyebut perempuan dalam pengertian jenis kelamin, melainkan gambaran tentang potensi perempuan. Dalam kajian semantik Toshihiko Izutsu, kata an-nisa’ tidak hanya menunjuk pada perempuan sebagai lawan jenis laki-laki, tetapi juga mengandung makna sosial, spiritual, dan eksistensial. Penggunaan kata an-nisa’ dalam Alquran sering kali terkait dengan hukum waris, hak-hak sosial, tanggung jawab keluarga, dan peran perempuan dalam masyarakat. Ini menunjukkan bahwa perempuan dipandang sebagai subjek aktif yang memiliki potensi, bukan objek pasif. Penamaan satu surah dengan an-Nisa’ menunjukkan pengakuan terhadap kompleksitas dan pentingnya peran perempuan dalam kehidupan sosial dan spiritual umat Islam Sejarah kenabian; Nabi Muhammad Saw tidak hanya meninggalkan umatnya dengan wahyu dan sunnah, tetapi juga dengan keteladanan yang hidup melalui keluarganya. Sosok Fatimah az-Zahra menjadi s...