MEMBANGUN PIKIRAN DI RUANG HAKIKAT

Geupegah le gure tajak meureno betroh bak hakikat supaya meusampo hat ileme bak rasa. Ilmu bukan sekedar mejadi pegetahuan dalam pikiran tanpa tahu ke mana pengetahuan itu dibawa. Sebab, pikiran yang datang dari pengetahuan sering menipu siempunya ilmu, sementara akal yang muncul dari proses rasa menjadi bagian dari aktifitas qalbu; "al'aqlu huwan nuurun minal qalbi". Sejenak berhenti untuk berfikir; lalu di antara itu merenunglah tentang wahana yang serba bergantung pada sunnatullah pada benda-benda kesemestaan. Artinya, setiap benda-benda yang ada di alam ini tidak pernah bergerak sendiri-sendiri, semuanya bergerak atas takdirnya agar takdir yang lain dapat berjalan dengan baik. Bukankah benda-benda itu tidak diberi akal, tetapi benda-benda itu diberi ketetapan, setiap benda apa pun yang berjalan di alam ini bergerak untuk menopang benda yang lain. Begitu juga dengan ekosistem di bumi. Manusia juga memiliki perangkat ketetapan dalam dirinya; yakni hati atau qalbu. T